Rio mengidolakan pebalap asal Brasil, Ayrton Senna. Senna menjadi juara dunia Formula 1 pada 1988, 1990, dan 1991.
Pada 1994, dia mengalami kecelakaan tragis hingga tewas di San Marino, Italia.
Posisi keempat antarkan ke Formula 1
Di ajang GP2 Series musim 2015, Rio finish di posisi empat dengan jumlah poin 138 dari total 21 balapan. Dia hanya berselisih satu angka dengan pebalap Rusia Sergey Sirotkin yang mengumpulkan 139 poin.
Tiga sirkuit keramat
Di ajang GP2 Series 2015, Rio finish di posisi pertama di tiga sirkuit ini:
- Sirkuit Bahrain, Bahrain.
- Sirkuit Red Bull Ring, Austria.
- Sirkuit Silverstone, Inggris.
Stres balapan, ‘refreshing’ dengan golf
Saat sedang tidak ada kesibukan berlatih balapan, Rio gemar bermain golf. Menurut dia, bermain golf membuatnya lebih rileks. Meskipun begitu, beberapa nilai dalam golf tetap relevan dengan balapan seperti akurasi perhitungan, stamina, dan mengelola mental.
‘Putus-nyambung’ dengan tim Manor Racing.
Rio sudah dekat dengan tim Manor Racing sejak di GP3 Series pada 2010. Rio masih bertahan di tim tersebut setahun kemudian. Namun, Manor kemudian berganti nama menjadi Marussia Manor Racing.
Pada 2012, Rio promosi ke GP2 Series. Dia bergabung dengan Carlin, tim yang di-back up oleh Marussia Manor Racing. Setahun kemudian, masih di GP2 Series, Rio hijrah ke tim Spanyol Barwa Addax.
Pada 2014, Rio kembali pindah. Kali ini ke EQ8 Caterham Racing. Setahun kemudian, dia pindah ke Campos Racing untuk musim 2015. Rio mengoleksi lebih banyak podium, 5 kali, dan menang di tiga balapan.
Rajin nge-gym
Rio konsisten nge-gym sejak aktif balapan. Bagi dia, stamina yang baik sangat menunjang performanya. Saat tegang menunggu pengumuman jatah kursi ke Formula 1 pun dia tetap aktif nge-gym.
“Menjaga stamina sekaligus biar tidak stres,” katanya.
Tabrakan pada usia 6 tahun
Saat bermain go-kart di arena latihan balap di Donohudan, Rio bertabrakan dengan motor. Rio mengira hari sudah sore dan latihan balap motor sudah selesai. Pengendara motor juga tidak tahu bahwa ada go-kart di depannya. Tabrakan itu membuat Rio kecil pingsan dan harus dioperasi di Singapura.